representasi pengetahuan
REPRESENTASI PENGETAHUAN
Pengetahuan
Pengetahuan
dibedakan menjadi 3 klasifikasi yaitu:
1. Prodecural Knowledge adalah pengetahuan
yang berkaitan dengan prosedur atau cara untuk melakukan sesuatu.
Contohnya, bagaimana cara mendidihkan air dalam panci.
2. Declarative Knowledge adalah pengetahuan
untuk dapat menentukan nilai benar dan salah suatu hal. Contohnya, jangan
celupkan tangan anda dalam air yang mendidih.
3. Tacid Knowledge kadang disebut juga
sebagai "unconscious knowledge", karena pengetahuan tidak dapat
diekspresikan atau didefinisikan dengan bahasa. Contohnya, bagaimana
menggerakkan tangan.
Representasi Pengetahuan
Representasi
pengetahuan adalah suatu teknik untuk merepresentasikan basis pengetahuan
yang diperoleh ke dalam suatu skema/diagram tertentu sehingga dapat diketahui
relasi/keterhubungan antara suatu data dengan data yang lain sehingga dapat diuji
kebenaran penalarannya. Representasi pengetahuan biasanya digunakan untuk
pembuatan sistem pakar di mana komputer dirancang untuk dapat mengambil
keputusan seperti manusia agar dapat memecahkan permasalahan. Secara
singkat, representasi pengetahuan diklarifikasikan menjadi 4 kategori :
1. Representasi logika. Representasi jenis
ini menggunakan ekspresi-ekspresi dalam logika formal untuk merepresentasikan
basis pengetahuan.
2. Representasi prosedural. Representasi
yang menggambarkan pengetahuan sebagai kumpulan instruksi untuk memecahkan
suatu problema.
3. Representasi network. Representasi
ini menangkap pengetahuan sebagai sebuah graf dimana simpul-simpulnya
menggambarkan obyek atau konsep dari problema yang dihadapi, sedangkan edgenya
menggambarkan hubungan atau asosiasi antar mereka.
4. Representasi terstruktur. Representasi
terstruktur memperluas network dengan cara membuat setiap simpulnya menjadi
struktur data kompleks.
Adapun
bentuk representasi pengetahuan yang telah dikembangkan, yaitu :
1. Jaringan Semantik ( Semantic nets)
Jaringan Semantik adalah tehnik representasi dalam artificial intelligence
klasik untuk informasi proposional, sehingga sering kali disebut sebagai
poporsional network. Proposisi adalah pernyataan yang dapat bernilai benar atau
salah dan merupakan bentuk pengetahuan deklaratif. Semantic network pertama
kali dikembangkan untuk AI (Artificial Intelligence) sebagai cara untuk
mempresentasikan memory dan pemahaman bahasa manusia. Struktur semantic
nets berupa grafik dengan node (simpul) dan arc (ruas) yang menghubungkannya.
2. Object-Attribute-Value/Nilai (OAV)
Bentuk object-attribute-value triple dapat digunakan untuk mempresentasikan
semua karakteristik pengetahuan dalam semantic net dan digunakan pada
sistem pakar MYCIN untuk mendiagnosa penyakit infeksi.
3. Bingkai
(Frame)
Salah satu tipe skema yang digunakan dalam beberapa aplikasi AI adalah
frame. Frame merupakan struktur yang baik untuk mempresentasikan objek yang
tipikal dalam situasi tertentu. Karakteristik dasar frame adalah frame
mempresentasikan pengetahuan yang terkait mengenai sebuah subjek yang
sempit dan memiliki default. Sistem frame adalah pilihan yang baik untuk
mendeskripsikan peralatan mekanik seperti mobil. Frame mencoba memodelkan obyek
yang ada di dunia nyata menggunakan pengetahuan generik untuk atribut yang
banyak dimiliki oleh obyek dan pengetahuan spesifik untuk kasus khusus.
4. Aturan
Produksi (Production Rule)
Aturan produksi adalah jenis representasi pengetahuan yang paling umum digunakan
karena memiliki keuntungan yang lebih dibandingkan dengan kekurangannya.
Schemata
Dalam beberapa sumber, konsep schemata sebenarnya pernah diperkenalkan
oleh Immanuel Kant (1781), sebelum diadopsi menjadi konsep schemata modern
di bidang ilmu komputer. Ketika itu Kant ingin menunjukkan bahwa tidak semua
kebenaran didasarkan pada pengamatan empiris. Kant mengusulkan bahwa
pengetahuan itu didasarkan pada persepsi. Kant mengusulkan penggunaan schemata
sebagai sarana untuk mengatur dan menginterpretasikan fenomena perseptual.
Kant pada waktu itu membedakan antara “phenomena” dan “noumena”. “Noumena” merupakan
dasar realitas alam semesta. “Noumena” tidak dapat sepenuhnya
diketahui, tetapi hanya sebagian yang dapat diamati melalui indera
menusia. “Phenomena” merupakan pengamatan parsial dari “noumena”,
sehingga “phenomena” tidaklah sempurna.
Selanjutnya Kant mengusulkan agar schemata dibangun untuk
mewakili prototipe “phenomena”(fenomena). Prototipe kemudian
digunakan untuk merepresentasikan keseluruhan fenomena yang diamati untuk
menafsirkan dan mengatur persepsi.
Pendekatan Kant ini sempat populer pada Cognitive Psychology tahun
1930an dan kemudian diadopsi oleh para peneliti ilmu komputer awal. Beberapa
sistem pemrograman populer berdasarkan schemata termasuk dalam aplikasi sbb:
Computer Vision: Frames
Story Understanding: Scripts
Context Aware Systems: Situation Models
Language translation & understanding: Semantic Nets
Sebuah
skema (schemata) adalah struktur terorganisasi bagi
pengetahuan yang digunakan untuk merepresentasikan pengetahuan generik
(khusus), dan meskipun telah direpresentasikan dalam beberapa bentuk, skema
dapat dikatakan sebagai struktur yang paling sering digunakan untuk
merepresentasikan pengetahuan kompleks. Secara umum, sebuah skema merupakan
grup terstruktur yang berupa konsep-konsep yang dapat merepresentasikan
berbagai jenis pengetahuan, dari objek sederhana ke pengetahuan kompleks
tentang berbagi topik.
Ide skema ini awalnya diciptakan oleh Sir Frederick Bartlett di
Cambridge University pada tahun 1930an. Bartlett (1932) tertarik pada bagaimana
ekspektasi-ekspektasi memainkan aturan kritis bagi manusia untuk mengingat dan
mengetahui kejadian-kejadian harian. Melalui schemata, pengetahuan lama akan
menghasilkan informasi yang baru.
Sebagai contoh, ketika itu salah satu partisipan Bartlett membaca
frase “sesuatu yang berwarna hitam keluar dari mulutnya” dan
kemudian yang lain merepresentasikan “mulutnya berbusa”. Temuan ini bisa
dipertanggungjawabkan dengan asumsi bahwa informasi masukan tidak konsisten
dengan skema yang dimiliki partisipan, sehingga informasi asli direkonstruksi
dalam bentuk yang konsisten dengan salah satu schemata partisipan. Konstruksi
schema dikembangkan selama periode ketika psikologi sangat dipengaruhi oleh
pendekatan tingkah laku (behavior) dan asosiasi, karena konstruksi schema tidak
kompatibel dengan pandangan dunia (realitas), sehingga pada akhirnya bersifat
semu.
Pada tahun 60an, Piaget (1967) menggunakan schemata untuk
mengetahui perubahan sifat kognitif pada anak-anak. Pada tahun 70an mulai
muncul teori schemata modern, dipelopori oleh teori ketergantungan
konseptual Schank (1972), yang menggunakan bentuk schemata untuk
merepresentasikan konsep relasi. Schank dan Abelson (1977) kemudian
mengajukan sebuah bentuk schemata yang disebut scripts, yang mengandung
urutan-urutan terorganisir dari aksi-aksi stereotype. Bower (1979) juga
bereksperimen dengan konsep scripts yang sama, dan mendiskusikan segmentasi
scripts ke dalam urutan aksi level rendah yang disebut scenes. Dalam bidang
kecerdasan buatan,Minsky (1975) mengajukan struktur lain yang mirip dengan
schemata, yang disebut sebagai frames. Frames digunakan untuk representasi
konsep, dengan mengumpulkan set atribut, dan kemudian mengelompokkan ulang set
frames dalam bentuk yang kompleks.
Sebagai tambahan, banyak variasi struktur yang mirip schema telah dirancang
dengan nama yang berbeda: frames oleh Minsky(1975),scripts oleh Schank
(1975), plans oleh Abelson(1973),schemata oleh Bobrow
(1975) dan Rumelhart (1980), serta units oleh Bobrow dan Winograd
(1977).
Batasan Logika Predikat
• Logika predikat merupakan pengembangan dari logika proposisional dengan
masalah pengkuantoran dan menambah istilah-istilah baru.
Istilah dalam Logika Predikat:
• Term : kata benda atau subjek
• Predikat : properti dari term
• Fungsi proposisional=fungsi
• Kuantor
– Universal: yang selalu bernilai benar (∀).
– Eksistensial: bisa bernilai benar atau salah(∃).
Contoh Logika Predikat:
• Nani adalah ibu dari Ratna.
• Term=nani , ratna
• Predikat=adalah ibu dari
• Fungsi=ibu(nani,ratna) ; M(n,r)
Bentuk logika predikat:
M(n,r)→¬M(r,n)
Kuantifikasi eksistensial
Dalam logika predikat , suatu kuantifikasi
eksistensial adalah jenis quantifier , sebuah konstanta logis yang ditafsirkan sebagai "ada ada," "ada
setidaknya satu," atau "untuk beberapa." Ini mengungkapkan bahwa
fungsi proposisi dapat dipenuhi oleh setidaknya satu anggota dari domain wacana . Dalam istilah lain, itu adalah predikasi dari properti atau hubungan dengan setidaknya satu anggota dari
domain. Ini menegaskan bahwa predikat dalam lingkup dari quantifier
eksistensial adalah benar dari setidaknya satu nilai dari variabel predikat .
Hal ini biasanya dilambangkan
dengan E berubah (∃) operator logika simbol , yang bila digunakan bersama-sama
dengan variabel predikat, disebut quantifier eksistensial ("∃x" atau "∃ (x)"). Kuantifikasi eksistensial berbeda dari
kuantifikasi universal ("untuk semua"), yang
menegaskan bahwa properti atau hubungan berlaku untuk semua anggota
domain.
• Contoh 1 :
(∃x) (x . x = 1)
Dibaca : “terdapat x yang
bila dikalikan dengan dirinya sendiri hasilnya sama dengan 1.”
• Contoh 2 :
(∃x) (gajah(x) ∧
nama(Clyde))
Dibaca : “beberapa gajah
bernama Clyde”.
• Contoh 3 :
(∀x) (gajah(x) berkaki empat(x))
Dibaca : “semua gajah berkaki
empat”.
Universal quantifier dapat
diekspresikan sebagai konjungsi.
(∃x) (gajah(x) ∧ berkaki
tiga(x))
Dibaca : “ada gajah yang
berkaki tiga”
• Existensial quantifier dapat diekspresikan sebagai disjungsi dari
urutan ai. P(a1) ∨ P(a2) ∨ P(a3) …∨ P(aN)
Kuantifikasi Universal
Dalam logika predikat , kuantifikasi universal
merupakan jenis quantifier , sebuah konstanta logis yang ditafsirkan sebagai "diberi"
atau "untuk semua". Ini mengungkapkan bahwa fungsi proposisi dapat dipenuhi oleh setiap anggota dari domain wacana. Dalam istilah lain, itu adalah predikasi dari properti atau hubungan dengan setiap anggota domain. Ini menegaskan bahwa predikat dalam lingkup dari quantifier
universal benar dari setiap nilai dari variabel predikat .
Hal ini biasanya dilambangkan
dengan berbalik A (∀) operator logika simbol , yang bila digunakan bersama-sama
dengan variabel predikat, disebut quantifier universal ("∀x", "∀ (x)", atau kadang-kadang dengan "(x) "saja). Kuantifikasi
Universal berbeda dari kuantifikasi eksistensial
("ada ada"), yang menegaskan bahwa properti atau relasi hanya berlaku
untuk setidaknya satu anggota dari domain.
• Contoh 1 :
(∀x) (x + x = 2x)
“untuk setiap x (dimana x adalah suatu bilangan), kalimat x + x = 2x adalah
benar.”
• Contoh 2 :
(∀x) (p) (Jika x adalah seekor kucing -> x adalah
binatang).
Kebalikan kalimat “bukan kucing adalah binantang” ditulis :
(∀x) (p) (Jika x adalah seekor kucing -> ~x adalah
binatang)
dan dibaca :
- “setiap kucing adalah bukan binantang”
-“semua kucing adalah bukan binantang”
• Contoh 3:
(∀x) (Jika x adalah segitiga -> x adalah polygon)
Dibaca : “untuk semua x, jika x adalah segitiga, maka x adalah polygon”.
Dapat pula ditulis : (∀x)
(segitiga(x) -> polygon(x))
(∀x) (T(x) P(x))
• Contoh 4 :
(∀x) (H(x) M(x))
Dibaca : “untuk semua x, jika x adalah manusia (human), maka x melahirkan (mortal)”.
Ditulis dalam aturan : IF x adalah manusia THEN x melahirkan
Quantifier dan Sets / Jaringan
Set Expression Logical
Equivalent
A = B ∀ x (x ∈ A ↔ x ∈ B)
A ⊆ B ∀ x (x ∈ A x ∈ B)
A ∩ B ∀ x (x ∈ A ∧ x ∈ B)
A ∪ B ∀ x (x ∈ A ∨ x ∈ B)
µ (universe) T
(True)
(empty set) F
(False)
- Relasi A proper subset dari B ditulis A ⊂ B, dibaca “semua elemen A ada pada B”, dan “paling sedikit satu
elemen B bukan bagian dari A”.
- Hukum de Morgan berlaku untuk analogi himpunan dan bentuk
logika :
Himpunan Logika
(A∩B)≡A’∪B’ ~(p∧q) ≡p∨ ~q
A∪B)≡A’∩B’ ~(p∨q) ≡p ∧~q
• Contoh :
Diketahui
: E = elephant, R = reptile, G = gray, F
= four legged, D = dogs, M = mammals
Set expression Berarti
E ⊂ M “elephant termasuk
mammals”, tetapi tidak semua
mammals adalah elephant
(E ∩ G ∩ F) ⊂ M “elephant yang berwarna gray
dan memilik four legged termasuk mammals”
E ∩ R = φ “tidak ada elephant yang
termasuk reptile”
E ∩ G ≠φ “beberapa elephant
berwarna gray”
E ∩ G = φ “tidak ada elephant yang
berwarna gray”
E ∩ G’≠φ “beberapa elephants tidak
berwarana gray”
E ⊂ (G ∩ F) “semua elephants berwarna gray
dan memiliki four legged”
(E ∪ D) ⊂ M “semua elephants dan dogs
termasuk mammals”
E ∩ F
∩ G) ≠φ “beberapa elephants
memiliki four legged dan berwarna gray”
Logika
Predikat Order Pertama
• Disebut juga kalkulus predikat, merupakan logika yang digunakan untuk merepresentasikan
masalah yang tidak dapat direpresentasikan dengan menggunakan proposisi.
• Logika predikat dapat memberikan representasi fakta-fakta sebagai suatu
pernyataan yang mapan (well form).
• Syarat-syarat symbol dalam logika predikat :
– himpunan huruf, baik huruf kecil maupun huruf besar dalam abjad.
– Himpunan digit (angka) 0,1,2,…9
– Garis bawah “_”
– Symbol-simbol dalam logika predikat dimulai dengan sebuah huruf dan
diikuti oleh sembarang rangkaian karakter-karakter yang diijinkan.
– Symbol-simbol logika predikat dapat merepresentasikan variable,
konstanta, fungsi atau predikat.
• Konstanta : objek atau sifat dari semesta pembicaraan.
Penulisannya diawali dengan huruf kecil, seperti : pohon, tinggi. Konstanta
true (benar) dan false (salah) adalah symbol kebenaran (truth symbol).
• Variable : digunakan untuk merancang kelas objek atau sifat-sifat secara
umum dalam semesta pembicaraan.
Penulisannya diawali dengan huruf besar, seperti : Bill, Kate.
• Fungsi : pemetaan (mapping) dari satu atau lebih elemen dalam suatu
himpunan yang disebut domain fungsi ke dalam sebuah elemen unik pada himpunan
lain yang disebut range fungsi. Penulisannya dimulai dengan huruf kecil. Suatu
ekspresi fungsi merupakan symbol fungsi yang diikuti argument.
• Argument adalah elemen-elemen dari fungsi, ditulis diapit tanda kurung
dan dipisahkan dengan tanda koma.
• Predikat : menamai hubungan antara nol atau lebih objek dalam semesta
pembicaraan. Penulisannya dimulai dengan huruf kecil, seperti : equals, sama
dengan, likes, near.
• Contoh kalimat dasar :
teman(george,allen)
teman(ayah_dari(david),ayah_dari(andrew))
dimana :
argument : ayah_dari(david) adalah george
argument : ayah_dari(andrew) adalah allen
predikat : teman
Logika dan
Set Jaringan
• Representasi pengetahuan dengan symbol logika merupakan bagian dari penalaran
eksak.
• Bagian yang paling penting dalam penalaran adalah mengambil kesimpulan dari
premis.
• Logika dikembangkan oleh filusuf Yunani, Aristoteles (abad ke 4 SM)
didasarkan pada silogisme, dengan dua premis dan satu konklusi.
• Contoh :
– Premis : Semua laki-laki adalah makhluk hidup
– Premis : Socrates adalah laki-laki
– Konklusi : Socrates adalah makhluk hidup
• Cara lain merepresentasikan pengetahuan adalah dengan Diagram Venn.
• Diagram Venn merepresentasikan sebuah himpunan yang merupakan kumpulan
objek.
• Objek dalam himpunan disebut elemen.
– A ={1,3,5,7}
– B = {….,-4,-2,0,2,4,…..}
– C = {pesawat, balon}
• Symbol epsilon ε menunjukkan bahwa suatu elemen merupakan anggota dari
suatu himpunan, contoh : 1 ε A .
Jika suatu elemen bukan anggota dari suatu himpunan maka symbol yang
digunakan ∉, contoh : 2 ∉ A.
• Jika suatu himpunan sembarang, misal X dan Y didefinisikan bahwa setiap
elemen X merupakan elemen Y, maka X adalah subset dari Y, dituliskan : X ⊂ Y atau Y ⊃ X.
• Operasi-operasi Dasar dalam Diagram Venn:
– Interseksi (Irisan)
C = A ∩ B
C = {x ∈ U | (x ∈ A) ∧ (x ∈ B)}
Dimana : ∩ menyatakan irisan himpunan
| dibaca “sedemikian hingga”
∧ operator logika AND
– Union (Gabungan)
C = A ∪ B
C = {x ∈ U | (x ∈ A) ∨ (x ∈ B)}
Dimana : ∪ menyatakan gabungan himpunan
∨ operator logika OR
– Komplemen
A’ = {x ∈ U | ~(x ∈ A) }
Dimana : ’ menyatakan komplemen himpunan
~ operator logika NOT
Logika orde pertama
Adalah sistem
resmi yang digunakan dalam matematika
, filsafat
, linguistik
, dan ilmu
komputer . Hal ini juga dikenal sebagai orde pertama
predikat kalkulus, semakin rendah kalkulus predikat, teori kuantifikasi,
dan logika
predikat. Logika orde pertama
dibedakan dari logika proposisional oleh penggunaan variabel terukur .
Sebuah teori tentang beberapa topik
biasanya logika orde pertama bersama-sama dengan yang ditentukan domain
wacana dimana variabel diukur berkisar, finitely banyak fungsi yang
memetakan dari domain yang ke dalamnya, finitely banyak predikat didefinisikan
pada domain tersebut, dan satu set rekursif dari aksioma yang diyakini terus
untuk hal-hal. Kadang-kadang "teori" dipahami dalam arti yang
lebih formal, yang hanya satu set kalimat dalam logika orde pertama.
Kata sifat "orde pertama"
membedakan orde pertama logika dari logika tingkat tinggi di mana ada predikat yang
memiliki predikat atau fungsi sebagai argumen, atau di mana salah satu atau
kedua bilangan predikat atau fungsi bilangan diizinkan. Dalam first teori
order, predikat sering dikaitkan dengan set. Dalam
ditafsirkan tingkat tinggi teori, predikat dapat ditafsirkan sebagai set set.
Ada banyak sistem
deduktif untuk orde pertama logika yang sehat (semua laporan dapat dibuktikan benar dalam semua model)
dan lengkap (semua pernyataan yang benar dalam semua model yang
dapat dibuktikan).
Meskipun konsekuensi logis hubungan hanya semidecidable
, banyak kemajuan telah dibuat dalam teorema
otomatis dalam logika orde pertama. Logika
orde pertama juga memenuhi beberapa metalogical
teorema yang membuatnya setuju untuk analisis dalam teori
bukti , seperti teorema Löwenheim-Skolem dan teorema kekompakan .
Logika orde pertama adalah standar
untuk formalisasi matematika menjadi aksioma
dan dipelajari di dasar
matematika . Teori matematika, seperti nomor
teori dan teori
himpunan , telah diresmikan menjadi orde pertama aksioma skema
seperti Peano
aritmatika dan Zermelo-Fraenkel teori himpunan masing-masing
(ZF).
Tidak ada teori orde pertama,
bagaimanapun, memiliki kekuatan untuk menggambarkan sepenuhnya dan kategoris
struktur dengan domain yang tak terbatas, seperti bilangan
asli atau garis
nyata .
Sistem aksioma kategoris untuk struktur ini dapat
diperoleh dalam logika kuat seperti logika orde kedua .
mohon tampilannya diperbaiki, sakit mata ngeliatnya, kesannya berlebihan
BalasHapussalam